Senin, 18 Juni 2018

Serunya ke Phi Phi Island (July 14th '17)


Sambil menunggu jemputan datang, aku sempat selfi didepan penginapan. Tidak hanya aku dan temanku, sudah ada 5 orang bule dan pak lek yang juga sedang menunggu jemputan wkwkwkwkwkw. Iya mereka datang kepenginapan saat kami sedang pilih2 paket tour semalam di lobi. Sepertinya kami memiliki tujuan yang sama.

Foto depan penginapan (agak2 norak) wkwkwkwkwk

Kali ini agak gak on time ya, ngaret tapi gak ngaret2 amat. Mobil jemputan datang hati kami pun senang. Pak sopir langsung memberikan kertas kepada temanku dan tas kami ditempeli stiker berbentuk love berwarna hijau. Entah apa artinya aku juga gak ngerti. Semuanya terjadi begitu cepat seperti terburu2 dan langsung kami duduk di bagian tengah.

Aku tak ingat berapa lama perjalanan dari penginapan menuju dermaga. Kayaknya si gak lebih dari 3 jam ya, mungkin 2 jam an. Sumpah, aku lupa. Sepanjang perjalanan aku tidur, aku minum antimo sebelum berangkat, maklum takut mabuk,,, wkwkwkkw dasar tukang mabuk.

Sama halnya dengan yang terjadi saat menjemput kami, saat mobil tiba di dermaga pun kami turun sambil terburu2. Apa karena kapal sudah mau berangkat ya. Ah Entahlah... Kami langsung diarahkan untuk turun dengan membawa semua barang bawaan yang ada di mobil. Temanku sempat bertanya kepada sopir kami, apakah tidak bisa tas dititip di mobil saja karena sore nanti juga kami dijemput lagi oleh travel yang sama dan langsung diantar ke airport. Namun no respons dari Pak Sopir. Kami pun turun dengan masing2 membawa tas ransel kami dan satu tas kecil berisi2 barang2 penting.

10 meter dari kapal sudah ada segerombol orang dengan pakaian berwarna sama dengan tulisan yang sama dipunggung yaitu "Andaman Sea". Segerombolan Bulek dan Paklek tadi sudah masuk menuju kapal dan kami pun mengikuti jejak mereka. Eh Eh Eh Apa yang terjadi... kami dilarang untuk masuk. Mereka memaksa kami untuk menyerahkan tiket. Kami tetap aja masuk menerobos ke dalam kapal sesuai perintah si Sopir untuk langsung menuju kapal.

Aman, sudah duduk didalam. Kami malah disusul oleh salah satu dari mereka dengan tetap menanyakan tiket. Kami ngotot lagi, tiket yang dimaksud memang tidak ada ditangan. Kami bingung tiket yang bagaimana yang dimaksud. Kami dipaksa turun dari kapal. Temanku naik pitam. Dia menugaskanku untuk tetap berada di kapal untuk jaga kursi sedangkan dia turun menuju segerombolan orang yang berpakaian sama tadi untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenanrnya. Di sana terjadi perdebatan hebat, orang2 pun mulai berkerumun. Temanku tetap keukeh mempertahankan bagaimana caranya kami tidak diusir dari kapal, wong kami sudah bayar paket tour nya. Rugi donk kalau disuruh turun. Sementara diluar masih berdebat, datang lagi salah seorang dari mereka menemuiku. Bertanya akan hal yang sama, tiket tiket dan tiket. Aku bilang saja kami dari awal tidak mendapatkan tiket apapun, kami hanya ditempeli stiker. Dan kalau tidak percaya, silahkan tanya mereka (sambil menunjuk paklek dan bulek yang semobil dengan kami), kami turun dari penginapan yang sama dan mobil yang sama. Dia kembali keluar dan temanku pun sudah masuk kembali ke kapal. Mereka mengalah, kami tetap diperbolehkan naik kapal. Mimpi apa semalam, berdebat dengan orang kapal, malah disuruh turun pulak.

Ah sudahlah tak aku ambil pusing, intinya kami bayar. Aku berencana untuk tidur. Di sekeliling2ku sudah dipenuhi dengan turis dari macam2 negara. Mungkin hanya kami saja yang dari Indonesia. Baru saja aku ingin memejamkan mata, temanku mengagetkanku.
"Astaghfirullahalazim"
"Ada apa?"
"Ini loh tiketnya"
Ya ampun ternyata tiket yang dimaksud adalah selembar kertas yang diberikan pak Sopir saat pertama kali menjemput kami. Temanku yang lupa akan hal itu, dia asal masukin aja kedalam tas.
Lucu ada juga, malu ya iya. Udah berdebat setengah mati dengan petugas kapal, taunya kami yang teledor wkwkwkwkwkw
Kami pun tertawa hahahahaha
Temanku pun menenangkanku, dia menyuruhku tidur saja, biar dia yang nanti konfirmasi ke petugas kapal. Aku pun tertidur meski sebentar saja. Bangun dari tidur, aku langsung nanya, gimana kelanjutannya. Alhamdulillah semua sudah beres dan sekarang giliran petugas kapalnya yang senyum2 sendiri kalau lewat didepan kami berdua wkwkwkwkw Malunya .....

Ditengah perjalanan, kapal kami sempat menurunkan kecepatan. Kapal pun melambat, sebagian penumpang tampak keluar untuk menikmati pemandangan yang disuguhkan. Aku dan temanku tak mau ketinggalan, kami juga ikut keluar menikmati birunya air laut dan gugusan batu karang menjulang dan hamparan kapal2 wisata lainnya.Jepret sana sini, record sana sini. Tak lama, kapal kami berhenti untuk menurunkan penumpang yang berniat camping di crabi. Ada yang turun ada yang naik, setelah beres kami melanjutkan perjalanan. Sebelum sampai di tempat tujuan, kami harus pindah kapal yang ukurannya lebih kecil dari sebelumnya. Entah apa maksudnya, aku pun masih bingung hingga sekarang.




Kapal kecil kami merapat, hamparan pasir putih menyambut kedatangan kami. Jejeran kapal yang unik dengan tulisan bahasa Thailand berbaris rapi di pinggiran pantai. Kami diarahkan untuk bersiap2 untuk snorkelling dengan melanjutkan perjalanan menggunakan perahu kecil. Sayangnya, kali ini aku dan temanku tidak bisa ikut karena sedang berhalangan. Bodohnya, kami memilih untuk tetap tinggal di pulau. Setelah perahu mereka pergi, baru terfikir untuk ikut mereka meski tidak snorkelling. Yah sudahlah, akhirnya kami jalan2 seputaran pulau. Menyusuri pantai, tetep ya foto2 hehehe



Waktunya makan siang, sudah tersedia berbagai macam makanan berat, pencuci mulut, minuman dan buah2an di meja presmanan. Aku sampai bingung mau ambil yang mana hehe. Dan dijamin halal ya makanannya. Ini semua sudah termasuk dalam paket wisata kami, murah kok cuma 400 Bath.

Perut sudah kenyang, saatnya kami pulang. Perjalanan pulang lebih ekstrim, cuaca tidak bersahabat, hujan turun kuat gelombang besar. Jujur detak jantungku lebih cepat dari biasanya, aku berdoa sambil memejamkan mata supaya tidak terjadi apa2. Maklum saja aku tidak bisa berenang, jadi aku sebenanrya takut dengan air. Mataku pun mulai mengantuk efek minum obat yang diberikan oleh petugas kapal. Aku tertidur hingga sampai di dermaga.

Hujan masih rintik saat kami tiba di dermaga. Sopir travel kami sudah menunggu dan siap mengantarkan kami menuju Airport. Waktu itu pukul 4 sore. Kami pun melaju menuju Airport untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok pada malam harinya.