Senin, 29 Januari 2018

Semalam di Penang ( July 12th 2017)
Alarm smartphone berdering membangunkan tidurku dan sungguh masih berat mataku ini untuk menatap langit2 kamar hotel. Kulihat temanku di ranjang sebelah juga masih tertidur pulas. Dia pasti merasakan yang sama seperti yang aku rasakan sekarang. Pegal seluruh badan tapi hati ini memaksa untuk terus berpetualang. Hari ini akan menjadi perjalanan yang jauh di dalam kereta. Kami akan menuju Thailand. Wokeh Wokeh semangat semangat Go Go Thailand. Demi Thailand aku pun bergegas bersiap2. Maklum ini kali pertama ke Thailand. Sejak dua tahun terakhir, aku memimpikan untuk pergi kesana karena tergiur pesan broadcast dari sepupu yang menawarkan paket tour ke Thailand. Baru hari ini terwujud. Belum ya,, baru akan terwujud Aminnnnnnn

Untuk mengisi perut pagi ini, kami mampir di kios makanan milik wanita Tamil yang kami beli kemarin. Bekal makanan kami bungkus untuk menghindari ketinggalan kereta. Dan benar antrian sudah panjang di dalam karena keberangkatan kereta disini selalu on time.

Ni dia wanita Tamil penyelamat kami dipagi hari hehehehehe

Yes, now sudah duduk manis dalam kereta. Kondisi didalam kereta sangat memuaskan. Pendingin ruangan bekerja dengan baik dan ada meja untuk makan seperti yang ada dalam pesawat. Selain itu kami juga dapat snack. Acungin dua jempol deh pokoknya.

Sekitar pukul 1an kami pun sampai di Butterworth dan harus menyebrang lagi selama 15 menitan menggunakan Fery ke George Town  dengan biaya 1.20 RM (kalo gak salah). Ada yang unik disini untuk pembayarannya diwajibkan menggunakan uang koin. Jadi buat kamu yang gak ada uang koin jangan khawatir. Disana ada loket yang disediakan untuk menukar uang kertasmu menjadi uang koin. Sesampainya di George Town langsung saja menuju terminal bus yang tak jauh letaknya dan waktu itu kami naik bus gratis menuju Penang Komtar Bus Station. Karena misscommunication, kami tersesat sudah berjalan jauh melewati terminal bus dan akhirnya kembali lag ke terminal bus. 

Sebelum kembali ke terminal, kami mampir di Chew Jetty Penang Market. Awalnya sih gak sengaja, cuma sekedar mau foto sama lampion yang banyak bergantungan di salah satu gang kecil. Eh taunya didalamnya ada pasar tradisional yang menjual berbagai macam souvenir dan diujung gang tersebut adalah sungai yang kami sebrangi tadi. Disana terdapat tempat sembahyang warga Tiong Hoa dan beberapa kapal kecil berjejer ditepian. Aku membeli beberapa souvenir disana dan tak disangka2 salah satu karyawan di toko souvenir yang aku singgahi adalah orang Surabaya loh.. langsung aja deh pake Bahasa Indonesia. Sudah tidak heran ya, Warga kita (Indonesia) memang banyak mengadu nasib di Negri Jiran. Ini foto disalah satu sudut Chew Jetty Penang Market saat aku lagi pilih2 souvenir kebetulan ada si Bule dan Pak lek lewat ixixixixixixixixixixixixix


Kalo yang ini penampakan diujung Chew Jetty Penang Market yang berujung sungai. Dibelakangku itu lagi ada turis dari China (sepertinya didengar dari bahasanya) yang sedang santai duduk2 melepas lelah. 

Wait.... satu lagi yang unik yang dijual di Chew Jetty Penang Market

Setelah puas keliling sambil istirahat di Chew Jetty Penang Market, kami pun segera kembali ke terminal untuk menuju Penang Komtar Bus Station. Sesuai itinary kami, jam 3.30 kami akan berangkat menuju Hyat Tai (daerah perbatasan Malaysia dan Thailand) lanjut Phuket.  Tiba disana, kami bagi tugas. Temanku keliling mencari agen penjualan tiket bis ke Hyat Tai dan aku menjaga barang2 kami. Kami rasa ini lebih efektif, menghemat tenaga, lumayan kalau berkeliling2 bawa beban tas yang sudah nambah dikit beratnya. 
Dan....
Kabar buruk.... 
Ternyata kami salah info......
 Pukul 3.30 adalah bus terakhir dan bus nya sudah jalan dari tadi
(Kekonyolan ke 4)
So kami harus nginap satu malam di Penang dan melanjutkan perjalanan besok pagi. Ini semua diluar prediksi. Untuk harga tiket Penang - Phuket (Thailand) dengan mobil Van adalah 80 RM. Tiket sudah ditangan, uang ringgitpun sudah habis, tersisa beberapa lembar. Apesss hahahahha

Hari sudah semakin gelap, segera kami cari money changer. Beberapa money changer yang kami masuki, namun nihil. Badan semakin lelah. Sampailah di salah satu pusat perbelanjaan. Kami bagi tugas lagi, Aku lagi2 jaga barang dan temanku keliling mencari money changer. Alhamdulillah setelah lebih dari setengah jam menunggu, Temanku kembali dengan membawa ringgit ditangan.

Tak membuang2 waktu kami langsung cari penginapan yang murah meriah. Sulit juga ya ... Sempat masuk kebeberapa penginapan but No No No harga nya gak sesuai yang diharapkan. Mahal Bingitttt
Pilihan pun jatuh ke HP Hotel. Awalnya say No , setelah difikir2 daripada jalan lagi belum tentu dapat yang lebih murah mending ambil yang ini aja. Harga kamar 80 RM / malam. Tidak jelek2 amat lah ya asal bisa tidur,mandi, makan dengan aman damai dan tentram, satu lagi wifi lancar. hahahahahha
Bersebrangan tidak jauh dari Hotel kami, ada Orang India berjualan di pinggiran jalan. Malam ini perut kami betul2 alhamdulillah kenyang ya. Kami pesan nasi goreng, porsinya wow banyak. Sampai2 dibawa pulang karena gak mampu ngabisin. Ditambah lagi Roti Cane asli orang India loh yang bikin hehehe. Rasanya jangan ditanya ya untuk Roti Cane nya, original lho.  Harganya juga lumayan terjangkau. Sempat dikira TKI sama si babang2 India yang lagi stay disana juga hahha. Perut kenyang dan kami pun pulang mengatur strategi selanjutnya buat besok. Paket seharian Phi Phi Island yang sudah kami booking sebelumnya harus di cancel karena jadwal keberangkatan yang diundur. Kami memutuskan untuk cari on the spot saja nanti. Lelah seharian dalam perjalanan, kamipun terlelap dan siap untuk go Thailand besok pukul 5 pagi... 
Sekian untuk hari ke dua...
Nite.......

Minggu, 21 Januari 2018


Sebenarnya tulisan ini pertama kali aku post di salah satu group Fb namun untuk mengabadikannya lebih mendalam maka ku tulislah di blog ku yang terbilang new comer ini. 

"Amoy" adalah kata yang biasa kita gunakan untuk memanggil gadis Cina. Di kalimantan Barat, kota yang banyak amoynya adalah Kota Singkawang sehingga dijuluki dengan Kota Amoy. Ada juga yang bilang Hongkongnya Indonesia karena emang benar ada Pasar Hongkongnya loh yang buka 24 jam. Tapi kalau aku sih bilangnya Kota Doraemon karena pasarnya mirip dengan yang difilm Doraemon, muter muter pasti balik ke situ lagi hahahahha
Nah dari Kota Amoy inilah tulisanku diimulai ....

Namaku Mustika, kudapatkan nama ini dari kakekku yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Aku lahir di Singkawang. Kalau dilihat dari nama, tentunya aku bukan termasuk amoy ya... hehehe Tapi eits tunggu dulu, aku bisa dibilang setengah amoy loh karena Bapakku Cina sementara Ibuku Melayu. Jadilah aku setengah amoy dengan mata sipitku dan kulit sedikit lebih cerah lah ya... ingat cuma sedikit karena kalau dibanding amoy aslinya tetap kalah akunya hahahahahha dan satu lagi aku tidak bisa berbahasa Cina.. (catet)

Waktu kecil aku suka membeli jajanan dari gerobak yang lewat di depan rumah. Namanya anak kecil kan ya, apa yang orang jual selalu pengen dibeli padahal kenyataannya tidak semua habis dimakan. Jajanan yang biasa aku beli macam-macam: ada Es Bongko, Bubur Gunting, Es Pasung, Rujak, Es Gogo, Rambut Mak Nyonyah dll.  Nah yang akan aku bagi di sini adalah Bubur Gunting. Dari namanya saja sudah unik ya "Bubur Gunting". Mungkin ada yang berfikir kalau ini adalah bubur nasi yang digunting atau makan bubur pake gunting atau gunting yang dijadikan bubur atau apalah 
No No No No
Trus apa dong ?????

Masih penasaran? Heheheheheh
Jadi Bubur Gunting itu adalah roti yang diberi kuah dari tepung kanji dan tidak ada bubur nasinya sama sekali. Ini adalah kuliner Cina Singkawang. Trus kenapa ya namanya jadi Bubur Gunting????

Bubur Gunting itu terdiri dari kuah yang dibuat dari tepung kanji yang dipanaskan kemudian diberi kacang hijau rebus yang sudah dibuang kulitnya. Untuk isi buburnya adalah roti yang digunting-gunting menjadi beberapa bagian. Jadi menurutku yang dianggap bubur adalah roti yang sudah digunting-gunting tadi dan karena dalam memotong roti menggunakan gunting maka disebutlah Bubur Gunting hahahha

Mungkin ya itu alasannya, maaf kalau salah karena aku juga belum pernah nanya ke para leluhur cinanya... hehehhe (suatu saat nanti pasti akan ditanyakan)


Untuk soal rasa jangan ditanya lagi.... Enak banget. Ada manis-manis (gula pada kuahnya) dan asin-asin (roti) nya gitu atau bahasa Melayu Singkawangnya "Nyaman lalu" apalagi kalau dihidangkan dalam keadaan hangat. Namun ada satu hal yang harus kamu tahu, tekstur kuahnya itu tidak cair namun maaf bisa dibilang seperti ingus atau lendir, jadi bagi yang mentalnya tidak kuat, untuk mencoba pertama kali tutup aja matanya, dirasa dulu kalau sudah merasa enak baru deh dilihat bentuknya. Karena kebanyakan orang baru lihat wujudnya sudah menyimpulkan yang macam-macam. Jadi lebih baik dirasa dulu, karena rasa gak pernah bohong hahahahha

Bubur Gunting ini disajikan dalam mangkok dan dilengkapi sendok pendek khas zaman old seperti yang ada di gambar dibawah ini. Gambar ini aku ambil dari akun ig ku. Aku post ini saat aku benar-benar pengen makan Bubur Gunting namun tidak ada yang jual di tempat aku merantau sekarang so kuambil fotonya dari Embah google. 


Untuk harganya sekarang aku juga kurang tahu pasti karena sudah lama tidak makannya kemungkinan tidak lebih dari 10 ribu rupiah. Bubur Gunting ini biasanya dijual di pinggir jalan menggunakan gerobak ada juga yang berkeliling. Yang jual pasti orang Cina yakin dan percayalah karena ini makanan khas Cina dan halal ya ,,,,sippppppp 

Bubur ini legend banget bagi masyarakat Cina singkawang. Jadi buat kalian yang mau travelling ke Kalbar khususnya ke Singkawang jangan lupa cobain Bubur Gunting Kota Amoy ya..... 

Selamat menikmati xixixixixixixixiixixix

First Day in KL (July 11th 2017)

Melanjutkan tulisanku yang sebelumnya,akhirnya muncul juga niat  buat nulis ini lagi...
Walaupun sebenarnya Uda latepost ya, moga daya ingat ku masih kuat ya hihihi

Matahari pertama ku lihat dari airport KLIA 2. Aktifitas lalu lalang semakin ramai karena hari sudah pagi. Para backpakers yang tadinya tertidur pun sekarang sudah terjaga karena memang ada larangan untuk tidur di sana jika hari sudah pagi. 
Tidak perlu menunggu lama, kami pun langsung menuju agen penjualan tiket kereta express. Alasan kami memilih alat transportasi ini adalah karena menghemat waktu meskipun ini adalah pilihan yang cukup mahal ya...  Selain kereta express, ada juga transportasi lain yaitu bis dan taksi. Kami membeli tiket kereta express dari KLIA2 menuju KL Sentral dengan harga 55 RM lumayan ya kalau di rupiahkan...sistem masuk nya tidak manual sudah menggunakan tenaga mesin otomatis, aku dan temanku agak2 katrok ya waktu itu dengan sedikit diberi arahan sama petugasnya saat mau masuk stasiun xixixixi
Didalam sana sudah ad beberapa penumpang yang juga sedang menunggu, tak menunggu waktu lama kereta pun datang .... Yuhuuuuu bengkarat eh salah berangkat hahahah

Dan akhirnya sampailah kami di KL Sentral dan lagi lagi mall ya ....
Karena luasnya, mau cari pintu keluarnya aja bingung dan setelah bertanya dengan beberapa orang security akhirnya kami pun berhasil menemukan pintu keluar yang menuju arah penginapan. Tidak jauh dari pintu keluar tampak Wanita Tamil (kayaknya) sedang berjualan kue dan Sarapan di depan pertokoan. Karena perut kami sudah lapar maka kami memutuskan untuk membeli jajanan disana dan langsung makan di emperan Toko. Dan rasanya alhmadulillah tidak mengecewakan. Bukan karena lapar juga ya tapi emang masakannya lumayan enak kok. Lumayan lah buat referensi sarapan besok. Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan untuk mencari alamat penginapan, Alamat yang kami cari adalah Jalan Sultan Abdul Samad (MM Hotel). Kami pun sampai di penginapan setelah beberapa keraguan dan perdebatan belok kanan kiri lurus masuk keluar gang ha ha ha
Kami sudah memesan penginapan ini lewat aplikasi trave..ka dan seharusnya kami check ini kemarin. Karena tragedi ketinggalan pesawat, u know la akhirnya baru datang pagi ini dan alhamdulillah tidak jadi masalah yang berarti dan kami bisa masuk ke penginapan dengan aman. Oh ya tambahan ya, resepsionisnya edisi Bollywood ya agak2 ke Rahul2an gitu wkwkwkw secara yang punya kayaknya orang India deh,,, Aca Aca hahahha

Di penginapan, sebelum mandi kami sempat membaringkan diri sebentar di kasur, maklum sudah semalaman tidak tidur di kasur jadinya rinduuuuuukkkkk (rindu kasur ya bukan rindu kamu) cieeeeee  hahaha ,,, sambil main smartphone juga mumpung ada wifi.

Tanpa membuang waktu lama walaupun sebenarnya tubuh ini masih butuh istirahat tapi harus rela untuk memulai petualangan hari pertama dengan kondisi yang masih dibilang lelah. 
Tempat pertama yang kami kunjungi hari ini adalah Batu Cave (Gua Batu). Dengan biaya yang cukup murah hanya 4 RM menggunakan kereta komuter (pp). Batu Cave adalah salah satu tempat wisata favorit yang ada di KL. Disana semuanya berbau agama Hindu. Kamu juga akan menemui wanita tua Hindu yang sedang berjualan makanan dan minuman ringan serta sovenir di kios2 bahkan di pinggir2 lorong. Ada beberapa Patung yang berukuran besar, Kolam ikan, Taman bahkan ada seperti tempat pertunjukan hewan2 liar. Namun ada satu patung Hindu yang legend banget yang sangat wow besar besar besar hahaha Pokoknya setiap orang yang foto disebelahnya pasti jadi kecil banget hehehe... Disinila spot foto yang paling ramai dipadati wisatawan. Disekelilingnya juga banyak burung loh, kalau mau dikelilingi burung2 itu, gampang aja. Kamu tinggal kasi makan aja ke mereka, dengan seketika kamu akan diserbu burung2 dan sungguh menjadi momen yang indah jika diabadikan.... Nih dia , aku juga foto disana loh hehehe... Aku pun tak tahu pose apa itu nunjuk ke atas kayak murid yang lagi angkat tangan di kelas mau jawab pertanyaan dari gurunya hahahahahah (fokus ke aku ya eh salah ke patungnya dong, bukan ke lelaki negro yang di belakang itu hihih)


Nah kamu liat kan tangga2 yang banyak di belakang aku. Itu tangga banyak banget dan lumayan bikin ngos2an ya buat nyampe ke atas. Itu adalah tangga menuju Gua Batu yang dimaksud. Sedikit perjuangan gak apalah ya demi demi liat isi Gua ya... Saat masuk Gua, jangan kaget ya akan ada banyak kera yang berkeliaran lari sana sini lompat sana sini. Jadi disarankan untuk kamu jangan menenteng makanan atau apapunlah yang dapat menarik perhatian si kera kalau gak mau di kejar2. Aku aja dag dig dug was was loh waktu ke sana dan gak berani lama. Waktu jalan aja maju mundur maju mundur liat sikon yang aman baru lewat,,, karena aku takut banget dengan kera, masih trauma soalnya waktu SD pernah dikejar kera tetangga hahahaha 
Selain kera didalam sana juga ada beberapa kios penjual souvenir dan beberapa tempat ibadah umat Hindu. Terkadang juga ada beberapa tetesan air yang akan mengejutkanmu, itu bukan hujan tapi air dari batu yang ada di langit2 goa.. entah air apa itu namanya dalam bahasa ilmiah aku juga gak tahu aku bukan anak IPA, maklum anak Bahasa hehehe

Setelah puas di Batu Cave, dalam perjalanan kami hampir tergoda untuk turun di salah satu stasiun yang bangunan diluarnya unik. Tapi setelah difikir2 fikir lagi dan lagi, ya nanti aja deh daripada sesat ya main turun2 aja hahah dan kami pun kembali ke KL Sentral. 

Sesampainya di KL Sentral, kami langsung mencari2 dimana agen tiket penjualan kereta elektronik ETS menuju Penang. Karena Besok rencananya kami akan ke Penang sebagai penghubung untuk ke Thailand. Well, akhirnya dapat dengan harga tiket 79 RM dengan keberangkatan jam 9 Pagi. Sebenarnya ada 2 pilihan kereta, untuk menghemat waktu kami memilih kereta yang lebih cepat sampai saja walaupun lebih mahal sedikit. Tiket sudah ditangan dan kamipun siap melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutya. 

Next, dari KL sentral kami naik bus gratis dan rencananya mau ke Masjid Negara. Bus Gratis si banyak tapi yang jadi masalah kami tidak hafal jalurnya hahaha disana ada jalur hijau, ungu, merah dan biru (kalo gak salah ya). Karena jalur ini jugalah yang buat kami sedikit tersesat wkwkwkw.... sampai akhirnya kami turun di halte dimana disana ketemu sama Ibu2 asli orang Jakarta yang sudah lama bekerja dan berkeluarga di KL. Dia bercerita banyak tentang transportasi dan wisata KL sampai ke hal yang lebih pribadi tentang anak dan suaminya dan kami pun mau tidak mau menjadi pendengar yang setia. Cerita pribadinya itu yang bikin kami bete. Biasalah ya emak2 kalau ngomong tanpa rem. hehehe. Tapi ada untungnya juga loh, dari dia lah kami tau rute menuju Bukit Bintang. Ya... karena tujuan kami selanjutnya memang Bukit Bintang. Aku sering dengar Bukit Bintang dari murid2 tapi gak tau bukit seperti apa itu, makanya penasaran banget ke sana. Kedatangan bus di halte tempat kami berada pun memutuskan obrolan kami dengan Ibu tersebut dan kami pun naik bersama. Ibu tersebut turun duluan dan di halte selanjutnya giliran kami yang turun. Alhamdulillah sampai juga ya di Bukit Bintang. 

Aku pun langsung bingung, bengong dan menoleh ke kanan kiri setibanya di Bukit Bintang. Mau tau kenapa aku seperti itu??? Aku lagi cari bukit, dan sedikit pun tidak ad tanda2 bahwa ada bukit di sekitarku. Ya ampun ternyata yang disebut Bukit bintang bukanlah bukit yang berbintang2 seperti yang ada difikiranku selama ini namun itu adalah sebuah nama daerah atau kawasan yang crowded ya menurut aku. Betapa katroknya aku ini hahahahahahahahahahahhahaha 
Tidak jauh dari sana, ada Jalan Alor pusatnya kuliner dimalam hari. Karena masih sore hari dan kios2 pun baru bersiap2 untuk berjualan jadi suasana masih sepi. Kami pun memutuskan untuk kembali lagi kesini nanti malam. 

Kami masih punya satu tujuan lagi untuk hari ini, bisa dibilang tujuan pamungkas ya. Ayo kira2 apa ayo.... ayo... siapa yang tahu???
Yak benar tidak lain dan tidak bukan adalah menara kembar Petronas Twin Tower. Kami memutuskan untuk berjalan kaki saja tanpa google map loh. Nah ini pelajaran buat kalian yang mau travel ke LN, jangan hanya mengharapkan wifi hotel tempat kamu menginap saja loh, sebaiknya kamu segera ganti kartu sesuai di mana kamu berada. Ini akibatnya seperti kami, jalan keliling muter2 tanpa google map, pegel banget kaki dan lama sampai ke tempat tujuan. Bukan kami pelit ya nggak mau ganti kartu tapi kami uda coba beli kartu dan sama sekali tidak berfungsi di smartphone. Ya sudahlah akhirnya seperti ini dan nyampe juga di menara. 


Jangan komen dulu,ni baru mau klarifikasi hehehe
Jadi yang aku datengin ini bukan menara yang aku maksud sebelumnya, tapi ini menara Kuala Lumpur. Trus mana menaranya??? Tu di belakang aku hehehhe
Nggak lah bercanda...
Jadi ceritanya, waktu nyampe di sana, aku uda ragu mau masuk kedalam. Jalanan ke atasnya menanjak dan harus pake mobil lagi ke atasnya. Aku bilang sama teman aku, kalau kamu mau tetap masuk, aku nunggu disini aja, capek banget nih... Akhirnya dia tetap naik trus ngintip ke dalam dan well sama deh akhirnya dia turun lagi. Itulah alasannya aku foto disini, walaupun gak nyampe dalam setidaknya aku udah foto sama menaranya meskipun dalam edisi mini, Lumayan,,, Cihuyyyy

Trus masih ada hutang satu lagi donk, karena kaki uda lumayan pegel kami memutuskan naik bus meskipun tak tahu rutenya yang mana kami naik dan turun pake feeling aja wkwkwkwk
Haripun sudah semakin sore, setelah turun dari bus kami pun masih harus berjalan kaki menemukan si kembar. Semangat semangat demi si kembar. Setelah bertanya dengan beberapa orang kami pun sampai di depan sebuah gedung karena ragu jadi tanya lagi donk. Anehnya kali ini jawaban si cewek kok meragukan. Dia bilang masuk gedung ini, tapi aku nya masih ragu. Nggak mungkin lah ya kok menara ada dalam gedung. Teman aku uda masuk duluan ya udah aku juga ikut dan kami tersesat didalam. Si kembar tak ditemukan, lapar malah yang datang. Untungnya ada food court disana. Kayaknya sih ni gedung sejenis Mall yah...  Aku makan nasi goreng ala India ditambah sayur kangkung, murah aja 7 RM kalo gak salah ya. Alhamdulillah kenyang..... 
Kami memutuskan untuk keluar gedung dan berjalan ke arah belakang. Benar saja, di sanalah menara itu berada. Wait tapi ini kayaknya tampak belakang, beda banget dengan tampilan yang biasa aku lihat di foto teman2 yang ada di medsos. Pusing lagi..... haduh haduh sikembar ini bisa aja ya ngerjain kami. Susahnya mau ketemu huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 
Kami pun jalan lagi muter2 buat nyari wajah depannya si kembar dan akhirnya nemu juga, thanks God. Rasanya kayak nemu air di gurun pasir ya, soalnya badan uda capek banget sumpah. Sudah ada banyak orang disana sedang asyik selfi dengan si kembar, aku juga gak mau ketinggalan hihihihihihi 


Sudah waktunya pulang deh kayaknya tapi kami masih penasaran dengan kulinernya di Jalan Alor. Saat bus gratis berhenti, kamipun langsung berlari menuju bus dan rasanya baru aja duduk eh sudah sampai di Bukit Bintang. Berbeda dengan kondisi tadi sore, malam hari disini semakin ramai dan tepat di persimpangan dekat penyebrangan jalan ada live musiknya. Yang tidak disangka2, lagu yang sedang dimainkan adalah lagu Indonesia. Aku lupa judulnya tapi aku ikutan nyanyi loh... 
Di Jalan Alor juga tidak kalah ramainya. Kios yang tadi sore masih sepi sekarang sudah ramai dipadati orang2. Sisi kiri dan kanan jalan sudah dipenuhi dengan kursi2 dan meja2 milik kios yang berjualan sementara hanya tersisa sedikit ruang tengah jalan itupun sudah penuh dengan orang yang berlalu lalang. Berbagai makanan dan minuman tersedia disini. Kami memilih untuk berhenti di kios yang banyak lampionnya. Kami memesan es apa ya, aku lupa namanya. Bentuknya sih mirip es shanghai. Tepat di seberang kami ada pengamen bulek yang memainkan saxophone. Sambil menikmati es ditemani alunan musik saxophone pulak... unch romantisnya ya... (ngarep)

Puas jalan2 seharian, mari kita pulang. 
Sayangnya " Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang....." 
Kira2 itu lirik lagu yang menggambarkan kondisi kami pada malam itu
Kami bingung mau pulang gmna karena lupa rute whahhahaa (Kekonyolan ketiga)
Ada bus stop, kami berlari mengejar bus tanpa pikir panjang naik lagi tancap. Kali ini bus berbayar karena yang free sudah tidak ada lagi. Berharap ada petunjuk dalam bus untuk jalan pulang. Didekat kami duduklah seorang pria yang kelihatannya lebih muda dari kami. Temanku pun bertanya arah jalan pulang menuju KL Sentral. Panjang lebar dia menjawab sayangnya tak satu pun dari kami yang mengerti, padahal si lelaki itu sudah menjelaskan berkali2. Kami yang lama loading atau dianya yang menjelaskan dengan gaya bahasa dia yang sulit dimengerti,,,, hanya Allah yang tahu. Akhirnya, entah mungkin karena kasian atau apa, dia pun memutuskan untuk mengantarkan kami. Jadi dia ikut berhenti di halte tempat dimana kami harus naik bus selanjutnya. Sementara dia sudah melewatkan halte dimana seharusnya dia berhenti biasanya untuk pulang kerumah. Sesampainya di halte, kami pun merasa merepotkan dan menyuruhnya untuk pulang saja. Kami bilang, setelah ini kami sudah tahu  naik bus apa untuk pulang. Tak lupa kami ucapkan terimakasih. Sesungguhnya itu semua bohong,,,,,,,  Yang sebenarnya adalah kami masih tak tahu mau kemana hahahhahaha
Tanya lagi tanya lagi ... Benar2 terbukti ya malu bertanya sesat dijalan. Finally kami dapat info untuk naik komuter dengan tiket 3-4 RM per orang (seingat aku aja ya) dan Terimakasih sebesar2nya kesesatan pun berakhir dengan tertidur pulas di MM Hotel.... 
Tidur awal supaya gak telat ketinggalan kereta, See you tomorrow ya my trip to Thailand ......
Zzzzzzzzzzzzzz