Senin, 12 Februari 2018

Jalan-Jalan Malam di Phuket


Setelah seharian perjalanan tentunya capek ya namun kami tidak ingin melewatkan begitu saja malam hari di phuket dengan istirahat dihotel. Meskipun capek kami tetap memutuskan untuk berkeliling2 kota Phuket dengan menyewa motor. Asyik bukan kedengarannya.....

Tiba di kamar wow dengan budget only sekitar 75ribu permalam kami sudah mendapatkan kamar yang cukup besar dengan satu tempat tidur besar yang tampilannya cukup unik ya. Mengapa unik ???Karena selimut nya dibentuk seperti angsa yang duduk berhadapan sedang berciuman. Ini cocok untuk pasangan yang sedang berbulan madu 
wkwkwkwkwkkw
 Selain itu ada lemari pakaian yang cukup besar, AC, TV dan kamar mandi didalam tentunya dengan ukuran yang cukup besar yang dilengkapi dengan westafel dan shower. Benar2 low budegt deh ..... Oh ya satu lagi yang paling penting WiFi. Meskipun diawal sempat nyendat tapi setelah kami lapor dengan owner, langsung di check dan jaringan pun lancar jaya. 
Ada satu loh kekurangannya, kasurnya tak seempuk yang diduga. keras mennnnnnnn 
wkwkwkwkkw 
gak apa lah ya buat satu malam aja ya pasrah aja
 wkwkwkwkwkwk
Kebetulan kamar kami terletak di lantai dua, di Lantai satu ada dapur umum yang dimana kamu bebas mau ngapa2in (maksudnya bebas mau buat makanan atau minuman ya)

Sebelum memulai petualangan malam ini, kami mampir dulu ke resepsionis untuk memilih2 paket wisata untuk besok. Karena paket wisata yang sebetulnya sudah kami pesan jauh hari harus dicancel karena tragedi salah jadwal yang membuat kami ketinggalan bis dan terpaksa harus nginap di Penang satu malam. Masih ingat kan????

Well memang semua ada hikmahnya ya, ternyata harga paket wisata disini jauh lebih murah dan bisa dibilang setengah harga dari harga paket yang sebelumnya. Tujuan yang sama yaitu Phi Phi Island. Cukup dengan 400 Bath sekitar 160 ribuan sudah include semuanya dari penjemputan penginapan ke dermaga,tiket pp kapal, makan siang, snorkeling sampai diantar kebandara. Murah kan????? Ini ni yang buat aku ketagihan untuk come lagi ke Thailand... Serba mursida cyinnnnnnnnn

Paket wisata selesai, next sewa motor. Untuk menghemat waktu, kami langsung saja rent motor ditempat penginapan kami berada. 125 Bath/ hari .... Emmmmm okelah.
Meskipun sebenarnya rugi ya karena kami makai gak nyampe sehari tapi its Oklah.. 
Pilihan pun dijatuhkan pada motor matic Yamaha Vino.
 Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 
Jalan2 malam dimulai
 Ngeng Ngeng Ngeng Ngeng

Kami memberanikan diri untuk keliling2 kota padahal sama sekali gak pegang map. Kami yakin aja gak bakalan sesat hahhaha
Kami melewati jalan yang medannya berliku2 dan berupan turunan dan tanjakan. Lebar jalan disini bisa cukup untuk 4 mobil yang disalah satu sisi nya adalah jurang dan sisi lainnya tebing tinggi. Aku sangat berhati2 sekali dan karena habis hujan otomatis jalan licin. Bunyi sirine Ambulan tiba2 mengejutkan kami. Wah nampaknya ada kecelekaan nih kata temanku. Benar saja, tak lama berselang kamipun melewati tempat kejadian dan melihat langsung korban kecelakaan yang sedang terbaring dijalan dengan luka dibagian kepala yang masih mengeluarkan darah segar. Astaghfirullah kataku berucap. Jantungku berdegup kencang dan membuat aku semakin berhati2 mengendarai motor.

Jarum di spedometer sudah menunjuk ke garis merah, itu artinya bensin motor kami sudah mau habis. Tujuan selanjutnya adalah mencari Pom Bensin. Di perempatan jalan kami bertanya ke salah satu warga lokal dan malangnya dia tidak bisa bahasa inggris.
ARGHHHHHHHHHHHHHHHHHH
Dia hanya menunjuk2 arah tanpa ada deskripsi yang jelas dan sangat membingungkan. hadehhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa akhirnya ketemu juga. Tapi sampai tempat pengisian bensin, kami dilanda kebingungan lagi.
Oh Tuhan,,,
Kenapa kau hadirkan si bingung dalam perjalanan kami hahahaha
Kami sudah berada didepan mesin pengisian bensin namun tak satupun petugas yang tampak.
Untungnya datanglah seorang bapak2 yang juga hendak mengisi bensin dan dia mengarahkan untuk ke pos depan.
 oooooooooooooooooo 
Ternyata petugasnya disana. Kita bayar dulu ke petugasnya mau isi berapa kemudian setelah pembayaran beres, kita kembali kemesin pengisian yang sudah diatur sesuai dengan jumlah yang kita bayarkan dan kita mengisi sendiri bensin ke motor.
Hmmmmmm
Bagiku ini pengalaman pertama ya,, Aku tidak melewatkan momen ini begitu saja. Aku langsung minta jepret sama temanku. Dan kamipun tertawa bersama
 hahahahahahaha

Isi bensin sudah, isi perut belum. Maklum saja dari pagi belum ada makanan berat masuk ke perut. Putar sana putar sini nemu juga sudut kuliner. Disana banyak kios2 makanan. Motor sudah diparkir, keliling dari satu kios ke kios lain ternyata semuanya ada jual "pork" alias daging babi. Namun ada salah satu kios yang tampilannya unik, yah kami memilih untuk minum saja. Baru duduk belum pesan. Kami didatangi oleh salah seorang pelayan namun bukan pelayan kios tempat kami berada sekarang . Dia menunjuk ke arah kios paling ujung sambil berkata halal. Alhamdulillah kamipun segera pindah menuju kios yang dimaksud.

Ini adalah satu2nya kios yang halal. Penjualnya adalah warga asli Malaysia yang sudah hijrah ke Thailand. Walaupun tempatnya tak seunik dan sebagus kios yang sebelumnya namun disini kami disambut dengan ramah. Ada banyak menu makanan disana. Pilihanku jatuh pada menu yang satu ini...

Aku lupa namanya. Di Singkawang juga ada si makanan seperti ini kata temanku. Akunya aja yang baru nemu sekarang hahahaha
Sambil makan kami ditemani dengan lagu2 Indonesia loh....
Penjualnya baik banget. Kami dibebaskan untuk memutar lagu apa aja yang di mainkan langsung dari youtube dari Smartphone si penjual dengan menggunakan speaker. Berasa dirumah sendiri deh pokoknya. Lain kali kalau aku ke Phuket lagi, aku mau mampir makan di sini lagi tapi kalau aku masih ingat jalan menuju ke sini ya.. wkwkwkwkwkwkwkwkw

Satu porsi makanan nya kalau gak salah 160 Bath dan untuk minumannya 20 Bath. Sedikit mahal si ya gak papalah hitung2 makan di luar negri dan susah cari menu halal nya daripada kelaparan kan....

Perut sudah kenyah wah dilema ni, biasanya kalau udah kenyang badan jadi malas bergerak. Pulang penginapan apa lanjut jalan ya,,,,, Pulang penginapan masih awal juga...Lanjut aja deh meskipun gak tahu mau kemana lagi hehehe

Ketemu ruas jalan yang di penuhi oleh lampion dan ada semacam kuil tempat peribadatan, aku jepret lagi hahahha

Jalan lagi terdengar bunyi alunan lagu Despacito dan ternyata sedang live dimainkan di Hardrock Cafe. Sambil liat dari pinggir jalan, sempat jepret lagi wkwkwkkw

Lagunya habis kami lanjut putar2 lagi dan sampailah di sebuah pantai. Patong Beach namanya. Disekitaran pantai ini bertaburan Club2 malam, kamu tinggal pilih aja. Kalau aku sih, memang tidak mampir ke Club. Selain karena tidak biasa, aku memang lebih tertarik untuk ke pantainya. Disana sudah ada banyak aktifitas yang pengunjung lakukan. Ada yang asyik main voli, bernyanyi2 sambil memainkan alat musik sambil menari2 ala2 anak muda entah dari negara mana sepertinya bukan warga lokal. Ada juga yang asyik nongkrong dipinggiran pantai sambil menikmati ombak dan angin sepoi2 dengan menyantap makanan ringan dan minuman. Dan tentunya ada yang asyik berfoto2. Wah rame banget deh,....

Ni foto waktu di bagian depan Patong Beach


Nah yang ini muda mudi lagi main voli, bisa liat kan yang main malah bukan warga lokal


Tepat bersebrangan dengan pantai ada satu ruas jalan yang sengaja ditutup. Tidak ada kendaraan apapun yang boleh masuk kecuali hanya pejalan kaki. Nah diruas jalan ini bunyi musik dari masing2 club beradu. Iya ruas jalan ini dipenuhi club2 malam dan tempat spa. Tak heran banyak yang menawarkan minuman beralkohol dan jasa pijat. Kalian juga bisa lihat langsung penari2 striptis dengan pakaian minimnya. Cewek cantik nan sexy bertebaran dimana2 tapi ingat ada yang asli ada yang paslu. Awas ya kejebak ama yang palsu  HAHAHA. Untuk pengunjung pun sudah campur aduk dari berbagai negara. Sangat tidak dianjurkan untuk membawa anak kecil ke tempat ini, ibarat area 17+ lah ya ini.

Ditengah2 keramaian orang, ada pesulap yang sedang unjuk kebolehannya dan kamipun berhenti sejenak untuk menyaksikannya. Sesampainya diujung jalan kami mutar balik dan disekitaran gerbang masuk tadi ada seorang peramal yang menarik perhatianku. Dengan biaya 80 Bath diramallah aku hahahahha
Hanya untuk seru2an saja, hasil ramalannya masih aku simpan sampai sekarang loh di dalam dompet. Bukan apa2, hanya sebagai kenang2an.

Ni ruas jalan yang dipenuhi2 club2 malam itu,, perutku agak gendut karena didalamnya bergantung paspor dan hp ku wkwkwkwk

Hari pun semakin larut, kamipun memutuskan untuk pulang ke penginapan. Dalam perjalanan pulang, aku liat turis2 melaju pake Tuk Tuk seru deh kayaknya smabil nyanyi2 dan bertepuk tangan. Tuk tuk adalah alat transportasi khas Thailand yang jadi incaran para turis termasuk aku hahahaha. Sampe pulang dari sana kenyataannya aku belum naik Tuk Tuk loh, sedih kan?? wkwkwkwkwk

Wah Wah ada lagi yang bikin kaget. Harga sewa motor disini ternyata bervariasi. Kupikir sama dan tidak jauh beda dengan harga di penginapan. Kenyataannya kami di kadali wkwkwkwk Diluaran banyak kok sewa motor yang jauh lebih murah cuma berkisar 25 - 35 Bath sementara kami....... Ketipu deh whwhwhwhhwhahahahaha (jadikan pelajaran agar tak terburu2 dalam hal apapun)

Dan setelah coba2 belok kanan kiri putar sana sini kamipun berhasil kembali ke penginapan hihihihihiihihi
Saatnya istirahat mempersiapkan stamina untuk perjalanan besok menyebrangi Laut Andaman menuju Phi Phi Island. 
Sampai ketemu besok lagi ya dengan cerita yang lebih drama lagi tentunya....
See u............................................








Minggu, 11 Februari 2018

Goes to Phuket (July 13th 2017)

Kira2 pukul 5 kurang 10 menit kami sudah stay di depan Hotel menunggu jemputan untuk menuju Phuket (Thailand). Ya hari ini kami akan ke Phuket, waktu seharian akan dihabiskan dalam perjalanan. Lagi2 cerita pagi ini diawali dengan kekonyolanku yang salah naik mobil. hahahahaha
Begini ceritanya....
Saat menunggu jemputan, waktu itu selain kami ada juga sekelompok anak muda laki2 yang sedang menunggu jemputan dengan tujuan yang sama. Tak lama menunggu, berhentilah sebuah mobil van di depan hotel kami. Aku tanpa banyak tanya langsung menaikkan barang2 ke bagasi belakang mobil sementara temanku sedang mengambil HP nya yang sedang di charger di meja resepsionis. Setelah barang selesai dimuat, Pak supir meminta tiket bersamaan dengan datangnya temanku. Temanku langsung menunjukkan tiket dan
 OMG....
Nomor plat KB yang tertera di tiket tidak sesuai dengan mobil yang sedang berada didepan kami. Ternyata ini adalah mobil jemputan milik sekelompok laki2 yang aku bicarakan tadi. Temanku mulai komat kamit baca mantra mengarah ke aku xixixixixix. Aku dengan perasaan sedikit malu menurunkan kembali barang2 kami dari mobil karena salah naik mobil (kekonyolan yang ke 5)

Tak lebih dari 5 menit, mobil yang kami tunggu2 pun datang. Kali ini benar ya sudah di cek dulu nomor plat KB nya wkwkkwkwkwkw. 
Saat naik, dua bangku didepan kami sudah terisi dengan penumpang lain yang sepertinya warga negara Thailand termasuk pak sopirnya. Dan mereka adalah orang Thailand pertama yang aku jumpai seumur hidupku. Dan pertama kalinya juga aku dengar orang ngomong bahasa Thai secara langsung.... 
Aduuhhhhhh ngomong apaaaaa iniiii 
Tuhaaaannnnn 
Sumpah gak ngertiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Ternyata masih ada penumpang lain lagi selain kami untuk mengisi bangku bagian belakang. Mereka adalah sekelompok Emak2 yang berasal dari Medan (kayaknya). Aku dengar logat bahasanya ya seperti Si Ucok Raja Minyak dari Medan. Raut mukanya juga Batak abisss deh. 
Oke Mobil sudah terisi penuh dan mobil pun melaju meninggalkan Kota Penang. Sempat kulihat dari kaca mobil, kami melewati jembatan yang dibawahnya mengalir sungai. Entah sungai apa namanya, ingin bertanya but sama siapa. Si Sopir dan penumpang di depan kami orang Thailand. Dan tidak ada tanda2 kalo mereka bisa Bahasa Inggris karena dari tadi full pake bahasa Thaiand. Ngeri juga mau nanya.... 
Mau tanya Emak2 dari Medan, lebih parah lagi kan sama2 pelancong ya mana mereka tahu. Ya sudahlah diam aja, eh nggak ding. ngomong sama temanku aja pake bahasa Singkawang lebih asyik, no body knows what we are talking about. hahahha 
Sama donk ya mereka (penumpang Thailand dan Medan) pasti berfikir seperti itu juga. 
Jadi Tanpa kami sadari dalam mobil itu terjadi perang bahasa. hahaha 
Thai  Melayu Singkawang and Medan
Dua jam perjalanan dan kami pun sampai di daerah perbatasan antara Malaysia dan Thailand (Hyat Tai). Dekat ya pemirsah.... 
Hampir sama dengan perbatasan antara Indonesia (Sambas)  dan Malaysia (Kampung Biawak). Seorang tentara perbatasan tiba2 masuk ke mobil kami untuk menanyakan paspor. Giliran paspor saya yang diperiksa, Si Babang tentara malah menanyakan sesuatu yang menyebalkan.
" Where is your mother? Satu keluarga ya (Sambil menunjuk emak2 Medan yang ada dibelakang kami)"
Dia fikir aku masih anak kecil, mentang2 badan ekonomis yah... Belum sempat ada jawaban yang terlontar dari mulutku, si tentara itu pun buru2 meralat pertanyaannya.
"Oh sudah tua ya ternyata..... "
 Nah baru ngeh si doi, tau gak karena apa. Karena dia barusan liat tahun lahirku di paspor. Makanya jangan sok tahu wkwkwkwkkwkw. Menyebalkan tapi lucu juga liat orang yang asal nebak2 aja hahahahaha
Dan ini juga yang buat emak2 Medan sadar kalau penumpang yang berada di depannya adalah dua gadis yang berbadan ekonomis. Pembicaraan pun berlanjut.
"Adek dari mana?"
"Saya Jakarta, yang ini Kalimantan." (sambil menunjuk kearahku)
"ooo Kalimantan mana?"
"Kalimantan Barat."
"Wah Jauh yah.. Trus kok bisa, ketemunya dimana?"
"Kami teman sejak SMA bu, Saya merantau ke Jakarta dan dia tetap di Kalimantan. Kami ketemunya di Kuala Lumpur."
"O... dari Kuala Lumpur, berdua aja ya?"
"Iya"
"Trus jalan2 ke Thailand berdua aja?"
"Iya"
"Berani juga kalian ya"
Kamipun hanya menjawab dengan senyuman. Dan tidak berhenti disitu, obrolan berlanjut sampai salah satu dari emak2 ini bercerita kalau dia punya anak seorang polisi yang bertugas di Kalimantan
barat yang bersebelahan kabupaten denganku. Orang Medan memang anak rantau ya...

Well, saatnya cap paspor. sebelumnya kami diberi dua lembar form yang harus diisi. Satu lembar untuk kedatangan dan satunya lagi untuk keberangkatan dari Thailand. Cap Paspor berjalan lancar dan bahasa Thai sudah mulai mendominasi pembicaraan orang2 disekitarku. Tampak juga beberapa orang dengan bagian tertentu dari tubuhnya tampak sudah tak asli lagi alias hasil oplas (operasi plastik). Sudah rahasia umum, Thailand adalah negara yang terkenal dengan murahnya biaya oplas.

Form yang mesti diisi pas waktu masuk Thailand

Setelah semua penumpang memasuki mobil, perjalanan kamipun dilanjutkan untuk menuju pusat kota Hyat Tai. Sebelum lanjut perjalanan aku mau buang air kecil. Ditemani dengan penumpang lain aku numpang ke Toilet perbatasan dan sempat foto dulu pas turun mobil hahahahha
Ni dia fotonya wkwkwkw


Kurang dari 2 jam mobil kamipun sampai di pusat kota Hyat Tai tepatnya di kantor travel mobil yang kami tumpangi. Disini, Emak2 Medan turun karena memang tujuan mereka adalah berwisata di kota Hyat Tai seharian. Penumpang Thailand yang duduk di depan kami entah sudah menghilang kemana sementara kami disini untuk transit menunggu mobil selanjutnya menuju Phuket.

Tepat pukul 9 mobil pun datang. Benar2 on time ya. Salut deh dari keberangkatan tadi pagi always on time. Perjalanan ke Phuket kira2 lebih dari 5 jam, mungkin ya, aku udah lupa juga. Sepanjang perjalanan masih banyak hutan. Terkadang ada pohon sawit, karet dan Batu2 besar seperti tebing. Kami sempat mampir satu kali di suatu tempat yang terdapat beberapa kios makanan yang salah satu penjualnya muslim. (Terlihat memakai jilbab). Yak, Di Thailand Muslim merupakan kaum minoritas ya, Warga Thailand mayoritas beragama Buddha.

Hari sudah mulai sore dan kami sudah memasuki pusat kota Phuket. Hasil perbincangan kami dengan penumpang sebelah bahwa mobil akan berhenti di terminal. Dan untuk menuju daerah dimana tempat kami menginap harus naik angkot lagi. Sangat sulit untuk berkomunikasi disini, meskipun sudah memakai Bahasa Inggris namun aksen bahasa Thai nya sangat berpengaruh. Setiap akhir kata yang diucapkan selalu tidak jelas, sulit bagiku untuk memahami. Ditambah lagi tulisan di sepanjang jalan sudah didominasi dengan tulisan Thai dan sedikit sekali yang ada translate nya dalam huruf pada umumnya. Kami anggap ini bencana ,,, 
bencana besar ya... 
Ini sangat menyulitkan kami untuk mencari alamat nantinya pikirku. Aku berasa sedang berada di kelas Sejarah Budaya waktu aku SMA. Ingat sekali huruf Jawa kuno seperti inilah kira2 yang pernah aku pelajari. 
hmmmmmmmm

Sampai diterminal, kami diarahkan untuk ikut naik angkot yang sama dengan nya (penumpang sebelah sebagai informan). Kebetulan tujuan kami sama yaitu ke daerah Patong Beach. Perutku mulai lapar, maklum dari pagi hanya diisi nasi goreng sisa semalam. Aku mulai mencari2 jajanan dan temanku sibuk keliling sekitar terminal mencari kartu provider setempat.

Setelah beberapa menit menunggu, angkot kamipun jalan dan ditengah jalan hujan turun. Penumpang silih berganti turun naik yang didominasi oleh anak sekolah karena memang jam2 mereka pulang sekolah. Kamipun akhirnya merasakan tetesan air hujan di Thailand saat turun di depan sebuah mini market. Kami turun angkot dengan kebingungan karena informan kami cuma bisa memberi petunjuk sampai disini dan katanya kami harus naik ojek untuk menuju alamat penginapan yang kami tunjukkan lewat layar handphone. 

Tampak bapak tua dengan motor tuanya menghampiri kami untuk menawarkan jasa ojek. Entah apa yang dibicarakan oleh si Bapak dan teman kami (si informan), kami tak paham. Taunya si Bapak ojek menghampiri sambil ngomong entah apa dengan jari yang menunjukkan angka 50. Oke fine mungkin maksudnya 50 Bath untuk dua orang. Kami setuju ya lumayan murah hitung2 20ribu bagi dua jadinya 10ribu satu orang. Ternyata satu orang 50 Bath dan dengan satu motor bonceng tiga. 
OMG.... 
Karena darurat, hujan pula, kami pun naik walau dengan mulut yang tak henti2nya ngerepek (ngomel) sepanjang jalan. 
WKWKWKWKWKWKWKW
 Dan ini kekonyolan keberapa ya hujan2 naik motor bonceng tiga dengan ojek bapak tua yang pakai motor tua juga di negara orang 
hahahahahhahha

Dan alamat yang dituju pun tak kunjung kami temui walau sudah tanya sana sini... Berarti si Bapak ojek nya sok tau ni, sebelum naik bilangnya tau tau, kenyataannya preeettttttttt 
Dijalan kami sempat hampir jatuh dari motor mungkin karena keberatan beban, untung saja kakiku nyampe lah (ke jalan) jadi aku bisa bantu nahan motor yang hampir tumbang. 
Finally terakhir berhenti di salah satu hotel dan aku langsung tanya ke securitynya dengan menunjukkan alamat penginapan yang tertera di layar handphoneku. Soalnya aku gak tau mau bacanya apa, alamatnya pake huruf thailand wkwkwkw
Dan Alhamdulillah petunjuk yang didapat benar 
Padahal dari tadi bolak balik lewatin jalan ini cuma karena penginapannya masuk gang lagi ya jadinya gak kelihatan. Dan kamipun sampai di penginapan dengan hati yang lega. Disambut dengan resepsionis yang sekaligus juga owner yang cantik.
Sungguh perjalanan yang melelahkan ya... 
Meskipun melelahkan, kami masih melanjutkan petualangan untuk kuliner dimalam hari di Phuket
Jalan2 malam di Phuket nya aku lanjutin di tulisan selanjutnya ya..... 
hehehehe
Bye bye....